| |||||||
Pihak yang terlibat | |||||||
Kabilah Quraisy | |||||||
Komandan | |||||||
Kekuatan | |||||||
150-200[1] | Tidak diketahui |
Ekspedisi Dul Ashir serangan keenam terjadi setelah Perang Buwat. Ekspedisi diperintahkan oleh Muhammad setelah ia menerima kabar bahwa ada kafilah yang sedang menuju ke Suriah. Muhammad kemudian memerintahkan sekitar 150-200 Muslim mencoba untuk menyerang kafilah, tetapi gagal karena kafilah telah lewat sebelum Muslim tiba. Sementara itu, Muhammad dilaporkan menandatangani perjanjian dengan Bani Mudlej [1]
Dua atau tiga bulan setelah kembali dari Buwat, Muhammad menunjuk Abu Salamah bin Abd al-Assad untuk menggantikannya di Madinah sementara ia pergi memimpin serangan lainnya. Antara 150 dan 200 pengikut Muhammad ikut serta dalam operasi ini menuju al-Ushayra, sebuah daerah di Yanbu, pada Jumadil awal atau Jumadil akhir. Ekspedisi ini dilaksanakan pada tahun 2 H atau Desember 623 M dan dilakukan setelah Mauhammad memperoleh informasi bahwa sebuah kafilah sedang menuju Suriah.Mereka memiliki tiga puluh unta yang mereka kendarai secara bergantian. Ketika mereka tiba di al-Usharayh, mereka bersiap untuk menyerang kafilah Mekkah yang kaya raya yang sedang menuju ke Suriah dipimpin oleh Abu Sufyan. Muhammad memiliki informasi mengenai keberangkatan kafilah-kafilah dari Mekkah dan menunggu sekitar sebulan untuk menyergap kafilah ini. Tapi ternyata kafilah Mekkah sudah lewat sebelumnya.
Dalam operasi ini, Muhammad mengadakan aliansi dengan Banu Madlaj, suatu suku yang tinggal di sekitar al-Ushayra. Ia juga mengakhiri perjanjian lain yang disepakati dengan Banu Dzamrah sebelumnya. Semua perjanjian itu memberikan keunggulan dalam hubungan politis baginya.
Catatan kaki
- ^ a b c Al-Mubarakpuri, Saifur Rahman (2002), When the Moon Split, DarusSalam, hlm. 147
Tidak ada komentar:
Posting Komentar