Orang-Orang Yang Menang
Imam Muslim rahimahullah
meriwayatkan di dalam Shahihnya :
حَدَّثَنَا
سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ وَأَبُو الرَّبِيعِ الْعَتَكِيُّ وَقُتَيْبَةُ بْنُ
سَعِيدٍ قَالُوا حَدَّثَنَا حَمَّادٌ وَهُوَ ابْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ
أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَبِي أَسْمَاءَ عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي
ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ
أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ وَلَيْسَ فِي حَدِيثِ قُتَيْبَةَ وَهُمْ كَذَلِكَ
Sa’id bin Manshur, Abu ar-Rabi’
al-’Ataki, dan Qutaibah bin Sa’id menuturkan kepada kami. Mereka mengatakan;
Hammad (yaitu Ibnu Zaid) menuturkan kepada kami dari Ayyub dari Abu Qilabah
dari Abu Asma’ dari Tsauban, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Akan senantiasa ada sekelompok orang di antara umatku
yang menang di atas kebenaran, tidaklah membahayakan mereka orang lain yang
menyia-nyiakan mereka hingga datang ketetapan Allah sementara mereka senantiasa
berada dalam keadaan demikian.” Sedangkan di dalam haditsnya Qutaibah tidak
disebutkan kata-kata, “Sementara mereka senantiasa berada dalam keadaan demikian.”
(HR. Muslim dalam Kitab al-Imarah, hadits no. 1920. Lihat Syarh
Nawawi [6/544])
Hadits yang mulia ini menunjukkan
berbagai pelajaran penting bagi kaum muslimin, di antaranya :
- Kewajiban mengimani sabda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam yang menceritakan perkara gaib yang menyangkut
perkara yang telah lalu maupun yang akan datang
- Allah ta’ala menjaga agama ini dari perusakan dan
penyimpangan dengan menghidupkan para pembela kebenaran, meskipun banyak
orang yang memusuhi mereka
- Barisan terdepan pembela kebenaran tersebut adalah para
ulama, terlebih khusus lagi para ulama ahli hadits di sepanjang perjalanan
masa. Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata, “Seandainya
mereka itu bukanlah ahli hadits maka aku tidak tahu lagi siapa yang
dimaksud dengan mereka itu.” al-Qadhi ‘Iyadh rahimahullah
mengatakan, “Yang dimaksud dengan ucapan Ahmad adalah ahlus sunnah
wal jama’ah dan orang-orang yang meyakini madzhab ahli hadits.” (Syarh
Nawawi [6/545])
- Hadits yang mulia ini menunjukkan keutamaan ahli hadits
dan bahwasanya mengikuti jalan mereka merupakan jalan keselamatan di
tengah badai fitnah dan kerancuan pemahaman yang tersebar di tengah-tengah
umat
- Hadits ini juga mengandung perintah untuk tetap
istiqomah di atas kebenaran hingga ajal tiba
- Yang dimaksud dengan datangnya ‘ketetapan Allah’ di
dalam hadits ini
adalah bertiupnya angin yang akan mencabut nyawa setiap mukmin dan
mukminah -menjelang kiamat besar- (Syarh Nawawi [6/544])
- Hadits ini juga membantah orang-orang Liberal dan
Pluralis yang mengatakan bahwa kebenaran itu relatif, bahkan kebenaran itu
jelas dan mutlak yaitu yang bersumber dari al-Kitab dan as-Sunnah dengan
pemahaman yang benar
- Permusuhan antara kebenaran dan kebatilan akan terus
berlangsung hingga menjelang kiamat tiba
- Hidup ini adalah cobaan, barangsiapa yang tetap tegak
di atas perintah Allah dan tidak melarutkan dirinya dalam penyimpangan maka
Allah akan berikan kebahagiaan dan kemenangan yang sejati kepadanya.
- Kewajiban untuk mengimani takdir dan bahwasanya Allah
menghendaki dakwah Sunnah harus menemui berbagai rintangan dan hambatan
- Hadits ini juga menunjukkan bahwa pendapat dan kemauan
orang bukanlah ukuran kebenaran, namun yang menjadi ukuran adalah
kesesuaian dengan al-Kitab dan as-Sunnah
- Kemenangan yang sejati hanya akan diperoleh oleh
orang-orang yang mengikuti pemahaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam dan para sahabatnya.
- Hadits ini juga mengisyaratkan wajibnya kaum muslimin
untuk kembali kepada para ulama Sunnah ketika menghadapi problematika umat
- Hadits ini juga mengisyaratkan kewajiban untuk menuntut
ilmu
syar’i bagi kaum muslimin agar bisa mengetahui mana yang benar dan mana
yang salah.
- Hadits ini juga mengisyaratkan bahwa perselisihan di
antara kaum muslimin merupakan Sunnatullah yang tidak bisa dipungkiri dan
sebuah problematika yang hanya bisa diatasi dengan kembali kepada ajaran
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang murni
- Hadits ini juga menunjukkan bahwa di antara ciri
kelompok yang menyimpang adalah kebencian mereka dan permusuhan mereka
kepada para ulama ahli hadits
- Hadits ini juga menunjukkan wajibnya bersabar
menghadapi tekanan yang dilancarkan oleh musuh-musuh dakwah
salafiyah
Dan faidah lainnya yang belum saya
ketahui, wallahu a’lam, wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala
alihi wa shahbihi wa sallam, walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.
—
Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi
Artikel Muslim.Or.Id
Artikel Muslim.Or.Id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar