Sabtu, 19 Mei 2018

Untuk para orang tua, calon orang tua, kenalilah anakmu!


Seorang anak tidak pernah minta untuk dilahirkan. Ketika sudah jadi orang tua, jadilah orang tua yang baik. Kita pasti pernah jadi anak-anak, seharusnya mengerti apa keinginan anak-anak kepada orang tua. Anak-anak tidak mau dimarahi, tidak mau dibentak, tidak mau dipukul. Biasanya anak-anak yang sering dimarahi akan mudah marah ke saudaranya atau ke orang lain, kalau sering dibentak akan mudah membentak saudaranya dan orang lain, kalau sering dipukul akan mudah memukul saudaranya dan orang lain. Seorang anak hanya mengikuti apa yang dilakukan orang tuanya.

kalau orang tuanya baik kaya malaikat, anaknya akan lebih lucu dan lebih baik dari malaikat. kalau orang tuanya jahat kaya iblis, anaknya akan lebih kejam dan lebih jahat dari iblis. Karena seorang anak tidak tau apa yang dilakukannya benar atau salah, yang dia tau karena orang tuanya melakukannya seperti itu.

Lah, kalau anaknya nakal gimana? Orang tua itu hanya memberikan petunjuk, memberikan arah ke jalan yang benar kepada anak. Tidak perlu marah, bentak, mukul. Sebenernya ga ada anak yang nakal, hanya anak-anak itu belum tau perbuatanya berbahayakah? Merugikankah? Negatifkah? Anak kita masih manusia kan? Masih bisa diajak ngobrol, masih bisa dikasih pengertian, masih bisa dikasih hadiah (jajan permen) terus nurut lagi, bukan ANJING, MONYET atau BABI, susahlah, binatang.
Cukup dikasih tau ini salah dan yang benar seperti ini dengan cara anak-anak. Nih, ada cita-cita seperti ini dan itu, ada hobi ini dan itu, kamu mau yang mana nak? Mau pilih apapun harus orang tua dukung dan doakan. Ada orang tua yang suka ngatur-ngatur dan menentukan anak harus menjadi apa yang orang tua mau (jodoh, pendidikan, pekerjaan dll). Nih, kalo ada orang tua kaya gini, mati aja deh, semoga cepet mati.

Anak itu ga pernah minta dihadirkan ke dunia ini, yang penuh kesusahan, penderitaan, dan kesedihan, mau kaya mau miskin sama aja. Terus, ditambah kehadiran orang tua kek gini. Sial banget tuh anak. Kalo begini, biasanya seorang anak akan mencari kebebasannya sendiri. kalau kebebasan ke jalan yang benar sih gpp, tapi jarang ke yang benar kalau dari rasa kesel, marah dan depresi, biasanya jadinya gitu, ya jadi ga bener. Emang orang tua pengen yang terbaik buat anaknya tapi harus sesuai kemauan anak. Biarkan anak mau jadi apa yang dia mau.

Udah dari sananya seorang manusia itu ingin hidup bebas dan mencari kebebasan. kalau anak salah jalan gimana? Biarkan aja salah, biar anak berpikir kalo itu salah dan jadi pelajaran yang berharga buat hidupnya yang lebih baik kedepannya. Disinilah peran penting orang tua, harus memberikan petunjuk, mengarahkan dan membimbing ke jalan yang benar. Kenapa ini benar, kenapa ini salah, gitu aja ga susah. Seorang anak pasti ngerti dan akan berterima kasih sama orang tua kaya gini.

Kalo seorang anak salah dan gagal dalam hidupnya, orang tualah yang seharusnya selalu berada disisinya, selalu mendukungnya, memberikan motivasi dan mendoakannya. Bukan malah keluar kata-kata kasar, udah orang tua bilang kan! Ga dengerin kata orang tua sih! Dasar anak goblok! Dll. Lagian para orang tua nih yah, nanti juga akan ditinggal pergi, anak akan hidup mandiri dengan hidupnya sendiri.

Disaat seperti ini kita pasti butuh kehadiran anak-anak kita. Kalau orang tuanya baik, biasanya anak itu ga mau jauh hidup dari orang tuanya. Kalo orang tuanya jahat, paling ditinggalin, dateng kalo jenguk sakit doang, sama kalo udah meninggal. Emang enak.

Para orang tua juga pasti ingin bebas, terutama bebas dalam mengatur dan menentukkan keluarganya. Tapi ya, tidak seenak jidat tanpa mengerti bagian dari keluarga yang lain. Disini kita butuh ilmunya, butuh contoh. Kita ambil dari ilmu dan contoh manusia terbaik, paling baik, sangat baik, Nabi Muhammad Sholallahu ‘alaihwasallam. Karena udah kepanjangan, kalo inget aja nulis cara Nabi membangun keluarga dan mendidik anak. kita lihat aja hasil anak-anak disekitar Nabi, yang dibesarkan, dididik dan dibimbing olehnya.

Ali bin Thalib sang kunci ilmu, Ibnu Abbas sang ahli tafsir qur’an, usamah bin zain panglima perang diusia, kalo bisa dibilang sih masih anak-anak 13 tahun. Hasan dan husen manusia terbaik di jamannya, pemimpin kaumnya tapi sayang ketika itu langit sedang gelap, sedihlah kisah hidupnya. Emang hidup ga melulu soal agama, tapi udah dari sananya manusia itu butuh agama, karena manusia itu berpikir (kalau saya sih mikir), kenapa kita ada didunia ini? Untuk apa kita di dunia ini? Siapa yang menciptakan semua ini? Kenapa kita diciptakan? Hanya agama yang bisa jawab. Kecuali ANJING, MONYET atau BABI, mereka ga butuh agama, udah bisa makan aja, cukup.
Wallahu’alam.
Kaya curhat ga sih? Wkwk, maafin,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar