Seorang
anak tidak pernah minta untuk dilahirkan. Ketika sudah jadi orang tua, jadilah
orang tua yang baik. Kita pasti pernah jadi anak-anak, seharusnya mengerti apa
keinginan anak-anak kepada orang tua. Anak-anak tidak mau dimarahi, tidak mau
dibentak, tidak mau dipukul. Biasanya anak-anak yang sering dimarahi akan mudah
marah ke saudaranya atau ke orang lain, kalau sering dibentak akan mudah
membentak saudaranya dan orang lain, kalau sering dipukul akan mudah memukul
saudaranya dan orang lain. Seorang anak hanya mengikuti apa yang dilakukan
orang tuanya.
kalau orang
tuanya baik kaya malaikat, anaknya akan lebih lucu dan lebih baik dari
malaikat. kalau orang tuanya jahat kaya iblis, anaknya akan lebih kejam dan lebih
jahat dari iblis. Karena seorang anak tidak tau apa yang dilakukannya benar
atau salah, yang dia tau karena orang tuanya melakukannya seperti itu.
Lah, kalau
anaknya nakal gimana? Orang tua itu hanya memberikan petunjuk, memberikan arah
ke jalan yang benar kepada anak. Tidak perlu marah, bentak, mukul. Sebenernya
ga ada anak yang nakal, hanya anak-anak itu belum tau perbuatanya berbahayakah?
Merugikankah? Negatifkah? Anak kita masih manusia kan? Masih bisa diajak
ngobrol, masih bisa dikasih pengertian, masih bisa dikasih hadiah (jajan permen)
terus nurut lagi, bukan ANJING, MONYET atau BABI, susahlah, binatang.
Anak itu ga
pernah minta dihadirkan ke dunia ini, yang penuh kesusahan, penderitaan, dan
kesedihan, mau kaya mau miskin sama aja. Terus, ditambah kehadiran orang tua
kek gini. Sial banget tuh anak. Kalo begini, biasanya seorang anak akan mencari
kebebasannya sendiri. kalau kebebasan ke jalan yang benar sih gpp, tapi jarang
ke yang benar kalau dari rasa kesel, marah dan depresi, biasanya jadinya gitu,
ya jadi ga bener. Emang orang tua pengen yang terbaik buat anaknya tapi harus
sesuai kemauan anak. Biarkan anak mau jadi apa yang dia mau.
Udah dari
sananya seorang manusia itu ingin hidup bebas dan mencari kebebasan. kalau anak
salah jalan gimana? Biarkan aja salah, biar anak berpikir kalo itu salah dan
jadi pelajaran yang berharga buat hidupnya yang lebih baik kedepannya. Disinilah
peran penting orang tua, harus memberikan petunjuk, mengarahkan dan membimbing
ke jalan yang benar. Kenapa ini benar, kenapa ini salah, gitu aja ga susah. Seorang
anak pasti ngerti dan akan berterima kasih sama orang tua kaya gini.
Kalo seorang
anak salah dan gagal dalam hidupnya, orang tualah yang seharusnya selalu berada
disisinya, selalu mendukungnya, memberikan motivasi dan mendoakannya. Bukan malah
keluar kata-kata kasar, udah orang tua bilang kan! Ga dengerin kata orang tua
sih! Dasar anak goblok! Dll. Lagian para orang tua nih yah, nanti juga akan
ditinggal pergi, anak akan hidup mandiri dengan hidupnya sendiri.
Disaat seperti
ini kita pasti butuh kehadiran anak-anak kita. Kalau orang tuanya baik,
biasanya anak itu ga mau jauh hidup dari orang tuanya. Kalo orang tuanya jahat,
paling ditinggalin, dateng kalo jenguk sakit doang, sama kalo udah meninggal. Emang
enak.
Para orang
tua juga pasti ingin bebas, terutama bebas dalam mengatur dan menentukkan
keluarganya. Tapi ya, tidak seenak jidat tanpa mengerti bagian dari keluarga
yang lain. Disini kita butuh ilmunya, butuh contoh. Kita ambil dari ilmu dan
contoh manusia terbaik, paling baik, sangat baik, Nabi Muhammad Sholallahu ‘alaihwasallam.
Karena udah kepanjangan, kalo inget aja nulis cara Nabi membangun keluarga dan
mendidik anak. kita lihat aja hasil anak-anak disekitar Nabi, yang dibesarkan,
dididik dan dibimbing olehnya.
Ali bin
Thalib sang kunci ilmu, Ibnu Abbas sang ahli tafsir qur’an, usamah bin zain
panglima perang diusia, kalo bisa dibilang sih masih anak-anak 13 tahun. Hasan dan
husen manusia terbaik di jamannya, pemimpin kaumnya tapi sayang ketika itu
langit sedang gelap, sedihlah kisah hidupnya. Emang hidup ga melulu soal agama,
tapi udah dari sananya manusia itu butuh agama, karena manusia itu berpikir
(kalau saya sih mikir), kenapa kita ada didunia ini? Untuk apa kita di dunia
ini? Siapa yang menciptakan semua ini? Kenapa kita diciptakan? Hanya agama yang
bisa jawab. Kecuali ANJING, MONYET atau BABI, mereka ga butuh agama, udah bisa
makan aja, cukup.
Wallahu’alam.
Kaya curhat
ga sih? Wkwk, maafin,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar